Pengertian Kesulitan Belajar
Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak
memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik (academic performance) yang
memuaskan. Namun, dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu
memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar
belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat
mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.
Sementara itu, penyelenggaraan pendidikan
di sekolah-sekolah kita pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang
berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau yang
berkemampuan kurang itu terabaikan. Dengan demikian, siswa-siswa yang
berkategori “di luar rata-rata” itu (sangat pintar dan sangat bodoh) tidak mendapat
kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya.[1]
Kesulitan
belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau
di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar
yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi,
berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi
integrasi sensori motorik (Clement, dalam Weiner, 2003). Berdasarkan pandangan
Clement tersebut maka pengertian kesulitan belajar adalah kondisi yang
merupakan sindrom multidimensional yang bermanifestasi sebagai kesulitan
belajar spesifik (spesific learning disabilities), hiperaktivitas dan/atau
distraktibilitas dan masalah emosional.[2]
[2] Asrori,
Mohammad, M. Pd. Psikologi Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. Cet.
II, 2008. Hal.23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar