TEKNIK ANALISI TAFSIR
Untuk dapat memperoleh pemahaman dan
kesimpulan penafsiran al-Qur’an yang tepat haruslah mampu memahami kandungan
al-Qur’an serta menelaah ayat ayatnya, hal ini membutuhkan teknik analisis
tafsir yang sesuai.
Teknik analisis tafsir yang sering
digunakan unutk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an diantaranya adalah :
a. Analis Isi
Teknik analisis isi
menurut B. Berelson, sebagaimana dikutip oleh Hasan Sadali, adalah suatu teknik penyelidikan yang berusaha untuk
menguraikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif ini yang
termanifestasikan dalam suatu komunikasi. Sedangkan menurut krippendorff,
teknik analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang membuat
inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan data yang sahih dengan memperhatikan
konteksnya. Sebagai suatu teknik penelitian, analisis ini mencakup
prosedur-prosedur khusus untuk pemprosesan data ilmiah. Secara intuitif ,
analisis ini dapat dikarakterisasikan sebagai metode penelitian makna simbolik
pesan-pesan.
b. Analisis filologis
Filologis, berasal
dari kata yunani yang secara harfiah berarti “ kesukaan kata”, menunjuk arti
pengkajian teks atau penelitian berdasarkan teks,berupa pembacaan, kemudian
perbandingan antara berbagai teks, atau versi dari teks yang sama, berbagai
jenis keritik teks atau perkembangan asal-usul teks. Dengan demikian al-Qur’an
juga dapat diakji secara tekstual, artinya data-data tersebut dapat dianalisis
dengan teks al-Qur’an atau dengan hadits nabi dan riwayat sahabat.
Jika ditarik akar
sejarahnya, maka memahami al-Qur’an dengan cara ini dapat ditemukan pada masa
Rasulullah saw. Sendiri.
c. Analisis semantik
Semantik adalah
suatu setudi dan analisis tentang makna-makna linguistik. Lebih konkretnya,
semantik adalah tela’ah makna, atau ilmu yang menelaah lambang-lambang atau
tanda-tanda yang menyatakan makna, juga hubungan makna yang satu dengan yang
lain.
Jadi semantik mencakup makna kata, serta
perkembangan dan perubahanya. Makna adalah objek kajian utama semantik, sebab
ia berada dalam satuan-satuan dari bahasa berupa kata, frase, klausa, kslimat,
paragraf, dan wacana. Ia juga dapat
dianalaisis melalui setruktur dalam pemahaman tataran bahasa (finologi,
morfologi, dan sintaksis) disamping dapat dianalisis melalui fungsi dalam pemahaman
fungsi antar unsur.
REFERENSI :
Salim Mu’in, Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Teras, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar