Kamis, 17 November 2016

METODE TAFSIR QURAN



METODE TAFSIR
oleh: Ahmad Muslim

Dalam khasanah ilmu tafsir terdapat  empat metode tafsir yang paling sering digunakan, yaitu :
1.      Metode tahlili
Tahlili adalah salah satu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an dari seluruh aspek-aspeknya, seperti ayat demi ayat, surah demi surah dengan urut, kosa kata dan lafadnya, arti, bahkan asbabun nuzulnya.
Seorang penafsir yang menggunakan metode ini menjelaskan al-Qur’an secara runtut dari awal hingga akhirnya, dan surat demi surat dengan urutan mushaf Utsmani. Untuk ini ia menguraikan kosa kata dan lafad, menjelaskan arti yang dikehendaki , juga unsur-unsur I’jaz dan balaghoh serta kandungannya dalam berbagai aspek pengetahuan dan hokum. Penafsiran dengan method tahlili juga tidak mengabaikan aspek asbab an nuzul suatu ayat. Munasabah (hubungan) ayat-ayat al-Qur’an antara stu sama lain.
Dalam pembahasanya, penafsir biasanya merujuk riwayat-riwayat terdahulu, baik yang diterima dari nabi, sahabat maupun ungkapan-ungkapan arab pra islam dan kisah isra’iliyat. Oleh karena penafsiran yang begitu luas tersebut maka tidak menutup kemungkinan penafsiranya diwarnai bias subjektifitas penafsir, baik latar belakang keilmuan maupun mazhab yang diyakininya, sehingga menyebabkan adanya kecenderungan khusus yang teraplikasikan khusus yang teraplikasikan dalam karyanya.
2.      Metode Ijmali
Metode ijmali adalah metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan caramengemukakan makna global. Dengan demikian metode ini penafsir menjelaskan arti dan maksud ayat dengan uraian singkat yang dapat menjelaskan sebatas artinya tanpa menyinggung hal-hal selain yang dikehendaki. Didalam uraianya, penafsir membahas secara runtut berdasarkan mushaf, kemudian mengemukakan makna global yang dimaksud oleh ayat tersebut.
Penafsir dengan metode ini , dalam penyampaianya, menggunakan bahasa yang ringkas dan sederhan, serta memberikan idiom yang mirip, bahkan sama dengan bahasa al-Qur’an sendiri. Sehingga pembacanya merasakan seolah-olah al-Quran sendiri yang berbicara dengannya. Sehingga dengan demikian dapatlah diperoleh pengetahuan yang diharapkan dengan sempurna dan sampailah ia kepada tujuannya dengan cara yan gmudah dan dengan uraian yang singkat dan bagus.
Cukup banyak kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode ini, diantara yang paling terkenal yaitu kitab Tafsir Jalalaini karya Jalaluddin Al-Suyuti dan Jalaludin Al Mahali, kitab Tafsir Qur’anul Karim karya Muhammad Farid Wajdi, dan Tafsir Al Wasit.
3.      Metode Muqaran
Sesuai dengan namanya, metode tafsir ini menekankan kajiannya pada aspek perbandingan (komparasi) tafsir al- Qur’an.
Penafsiran yang menggunakan metode ini pertama-tama mengumpulkan sejumlah ayat ayat al-Qur’an, kemudian mengkaji dan meneliti penafsiran sejumlah penafsir mengenai ayat-ayat tersebut dalam karya mereka. Melalui cara seperti ini penafsir mengetahui kecenderungan para penafsir sebelumnya yang dimaksudkan dalam objek kajiannnya.
Metode muqaran juga digunakan dalam membahas ayat yang memiliki kesamaan redaksi namun berbicara tentang topic yang berbeda. Atau sebaliknya, topic yang sama dengan redaksi yang berbeda.
salah satu karya tafsir yang lahir dizaman modern ini yang menggunakan metode muqaran atau komparasi adalah Qur’an and its Interpreters, karya Profesor Mahmud Ayyub.
4.      Metode maudhu’i
Metode taffsir mawdhui’I juga disebut dengan metode tematik karena pembahasanya berdasarkan tema-tema tertentu yang terdapat dalam al-Qur’an.
Ada du acara dalam tata kerja metode ini : pertama, dengan cara menghimpun seluruh ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang suatu masalah atau tema tertentu serta mengarah pada satu tujuan yang sama, sekalipun turunya berbeda dan tersebar dalam berbagai surah al-Qur’an. Kedua, penafsiran yang dilakukan berdasarkan surah al-Qur’an.

REFERENSI :
Salim Mu’in, Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Teras, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar