URGENSI MEMPELAJARI ULUMUL QURAN
Oleh: Ahmad Muslim
Ulumul
quran sebagai dari ilmu yang memiliki koelasi positif dengan al-Quran memiliki
urgensi yang sangat penting untuk mempelajarinya, diantaranya adalah :
1. Untuk memahami
kandungan kalamullah yaitu al-Quran.
2. Untuk mengetahui
cara dan gaya serta methode yang digunakan oleh para musafir dalam menafsirkan
al-Quran disertai dengan penjelasan tentang tokoh-tokoh ahli tafsir kenamaan
dan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.
3. Untuk mengetahui
persyarata-persyaratan dalam menafsirkan al-Quran.
Oleh
karena itu, dengan mempelajari ulumul quran seseorang diharapkan dapat
memahami, menafsirkan dan menerjemahkan al-quran dan mempertahankan kesucian
dan kebenaran al-Quran. Begitu pentingnya mempelajari ulumul quran, sehingga
az-Zarqoni mengibaratkan ulumul quran, sebagai anak kunci bagi para mufasir
sehingga sehingga Manna’ Khalil al-Qattan menyebutnya dengan istilah ushul
tafsir (dasar-dasar tafsir). Karena yang dikaji adalah yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang harus diketahui oleh seoarang mufassir sebagai
sandaran dalam memahami makna-makna yang tersurat maupun yang tersirat dalam
al-Quran dan sebagai salah satu cara dalam menggali ajaran-ajaran yang masih
terpendam, menangkap isyarat-isyarat dan makna yang tersembunyi, menafsirkan
al-quran serta menjadikanya sebagai legislasi al-Quran.
Pembahasan
tentang ulumul quran adalah meliputi semua ilmu yang berkaitan dengan al-Quran
itu sendiri, yaitu berupa ilmu tentang asbabun nuzul, urutan-urutan pengumpulanya,
penulisanya, qiraatnya, tafsirnya, kemukjizatanya, nasikh dan manshuknya,
ayat-ayat makiyah dan madaniyah, ayat muhkam dan mutasyabih, ilmu gharib
al-Quran, ilmu bada’ al-Quran, ilmu tansabul ayat al-Quran, aqsam al-quran,
amtsal al-Quran, ilmu jidal al-Quran, ilmu adabul tilawah al-Quan dan
sebagainya.
REFERENSI :
Al-Qattan, Manna’ Khalil. Mabahist Fi Ulum al-Qur’an,
diterjemahkan oleh Mudzakir AS dengan judul Studi Ilmu-ilmu Quran, cet
II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994.
Mahmud Adnan, Laonso Hamid, ulumul quran. Restu ilahi, Jakarta.
2005.
SeLaMaT beLAJar
maaf sebelumnya ini referensinya dari mana ya ?
BalasHapusMana saya tau kok Tanya saya
HapusTerimakasih sangat membantu
BalasHapusTerimakasih atas ilmunya... Sebelumnya sy mau memberitahu kan sedikit .. itu didalam pembahasan nya no 2 ada kata yg salah .. mufassir bukan musafir.. hehehee
BalasHapusTerimakasih bagi saya sangat membantu
BalasHapus